MAKALAH
ILMIAH BAHASA INDONESIA
“FOSFOR (P)”
Disusun Oleh :
Achmad
Amiruddin (1313142006)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring
dengan berkembangnya zaman telah banyak unsur yang telah ditemukan oleh
beberapa peneliti, salah satu diantaranya yaitu Fosfor. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan
nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel
hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah
reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup.
Senyawa fosfor
biasanya terdapat dalam bentuk fosfat yang merupakan penyusun utama dari faal
makhluk hidup. Misalnya, tulang dan gigi banyak mengandung kalsium fosfat. Selain itu, fosfor juga
terdapat dalam asam nukleat dan fosfolipid.
Oleh karena
itu, unsur fosfor memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Karena peranannya tersebut, penulis pun mengangkat pembahasan mengenai
“Fosfor” yang bertujuan untuk menambah wawasan pembaca yang tertarik dengan
Ilmu Kimia.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Asal mula adanya unsur
Fosfor ?
2. Bagaimana sifat fisis dan kimia Fosfor?
3. Apa saja jenis-jenis dari unsur Fosfor?
4. Bagaimana proses pembuatan Fosfor?
5. Apa manfaat dan kerugiaan penggunaan Fosfor?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Fosfor
ditemukan oleh Hennig Brandt pada tahun 1669 diHamburg,
Jerman. Namanya berasal dari bahasa Latin yaituphosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glows in the dark). Ia
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember
air urin, dia baru menemukan unsur yang dia
inginkan (Harris, 2007).
Di perairan, unsur fosfor tidak
ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa
anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang
berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada
kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Effendi, 2003).
Fosfor
merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat
berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein.
Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat.
Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion
(orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk
HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan
membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al, 1997).
B. Sifat-sifat yang terdapat pada
unsur Fosfor
Dalam setiap unsur, tentu memiliki
berbagai sifat yang berbeda seperti sifat fisis dan sifat kimia di dalam suatu
unsur. Sifat fisis ataupun sifat kimia unsur Fosfor dapat dilihat sebagai
berikut (Sunardi, 2008) :
1. Sifat Fisika Unsur Fosfor
a)
Warna : tidak berwarna/merah/putih
b)
Wujud : padat
c)
Titik didih : 550 K
(2770C)
d)
Titik leleh :
317,3 K (44,20C)
e)
Massa jenis (fosfor
merah) : 2,34 g/cm3
f)
Massa jenis (fosfor
putih) : 1,823 g/cm3
g)
Massa jenis (fosfor
hitam) : 2,609 g/cm3
h)
Energi ionisasi (fosfor
putih) : 1011,8 kj/mol
i)
Secara umum fosfor
membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi
ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
j)
Fosfor putih mudah
menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
k)
Fosfor merah tidak
larut dalam semua pelarut.
2. Sifat Kimia Unsur
Fosfor
a)
Fosfor putih bersifat
sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor
putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
b)
Fosfor merah bersifat
tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran
pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
D. Jenis
Fosfor
Fosfor dapat berada dalam tiga bentuk atau lebih alotrop : putih (atau
kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosfor merah dan
putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor
putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor
merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam
keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8°C. Fosfor merah
relatif lebih stabil dan menyublim pada 170°C pada tekanan uap 1 atm, tetapi
terbakar akibat tumbukan atau gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti
grafit atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yang menghantarkan
listrik. Fosfor putih diperoleh dari batu fosfat yang dipanaskan dalam tanur
listrik pada suhu sekitar 900°C dengan kokas dan silika (SiO2). Pemanasan ini menyebabkan fosfor menjadi
uap kemudian diembunkan pada kondensor sehingga diperoleh cairan fosfor putih.
Sedangkan fosfor hitam diperoleh dari pemanasan fosfor putih putih pada tekanan
tinggi dan memiliki kilau seperti logam serta bersifat semikonduktor, tetapi
pada tekanan tinggi fosfor hitam menunjukan sifat seperti logam (Anshory, 1987).
Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi
P4 (Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp
44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih
piroforik dan sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya
tidak jelas. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan
polimerisasi molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor
merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah
yang sangat banyak untuk memproduksi korek, dan sebagainya (http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fosfor/).
Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil
dan didapatkan dari fosfor putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor
hitam memiliki kilap logam dan berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam
bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam
pada tekanan tinggi (10 GPa), (http:/anorganik/fosfat.html).
F. Proses Pembuatan Fosfor
Dalam hal membuat suatu penelitian tentu harus
memiliki beberapa bahan yang tepat sehingga tidak akan merugikan pada saat
melakukan suatu percobaan, misalkan saja dalam pembuatan fosfor menurut Sanusi
(2006) adalah sebagai berikut :
1. Bahan yang
Digunakan
· Batuan fosfat yang mengandung fluorapatit
(Ca3(PO4)2.CaF2)
· Pasir (SiO2)
· Kokas (C)
2. Proses dan Reaksi Kimia Pembuatan Fosfor
Sumber utama industry fosfor adalah
Ca3(PO4)2. Unsur fosfor diproduksi dari batuan
fosfat yang dipanaskan dengan silika dan kokasdalam tanur listrik (Proses
Wohler). Dalam
prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan karbon
dan silika (SiO2) pada temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2
bereaksi dengan Ca3(PO4)2 pada temperature
tersebut mengahasilkan P4O10 (g).
Reaksinya sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2
(l) + 6 SiO2 (l) → 6
CaSiO3 (l) + P4O10
(g)
Kemudian , P4O10
(g) direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :
P4O10
(g) + C (s) → P4
(g) + 10 CO2 (g)
P4 (g) yang
terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2 cair atau di dalam
air. Hal itu guna menghindari terjadinya oksidasi dengan oksigen dari udara yang cepat terjadi pada temperatur
30⁰C berupa nyala fosfor. P4 hasil
pengolahan merupakan salah satu bentuk alotropi fosfor, yaitu fosfor putih.
IDENTIFIKASI
Identifikasi unsur fosfor menggunakan
larutan filtrat Lasaigne yang ditetesi dengan HNO3 pekat sehingga diubah menjadi H3P dan
NaNO3. Reaksinya sebagai berikut:
Kemudian H3P
direkasikan dengan oksigen membentuk oksida fosfor. Reaksinya sebagai berikut :
Kemudian oksida
fosfor yang dihasilkan dalam reaksi ini direaksikan dengan reagensia amonium
molibdat dan akan menghasilkan endapan amonium fosfomolibdat yang berwarna
kuning. Reaksinya sebagai berikut :
(
Kuning )
G. Manfaat
dan Kerugian Penggunaan Fosfor
Penggunaan
Fosfor terutama dalam kehidupan sehari-hari, misalkan dalam penggunaannya
membuat pupuk, odol tentu perlu diperhatikan karena bisa saja Fosfor yang
digunakan belum tentu baik untuk kesehatan, untuk itu seorang pakar ahli di
bidang SAINS, Taro Sairo (1996) mengeluarkan berbagai macam manfaat yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan Fosfor,yaitu sebagai berikut :
1.
Manfaat Penggunaan Fosfor
a)
Fosfor sangat
penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada
organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA)
dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk
fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan
untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat.
b)
Kegunaan
fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
c)
Kegunaan
fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada
berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
d)
asam fosfor
yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan
penting pertanian dan produksi tani lainnya.
e)
Fosfor juga
digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya.
Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air,
dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
f)
Fosfor juga
merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
g)
bahan
tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light
Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih.
h)
Fosfor
merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi
dan pertumbuhan.
2. Kerugian Penggunaan Fosfor
a) Penyalahgunan fosfor
menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama
membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran
Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya ”From Beirut to Jerusalem”
(Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru,
dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan
serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan
gas fosfor hingga nafas terakhir
b) Ketika fosfor putih ditembakan
atau dibakar udara maka akan bereaksi dengan oksigen membentuk fosfor
pentaoksida (P2O5). Walaupun
fosfor berbahaya namun yang paling berbahaya yaitu terletak pada proses
pembakaran fosfor dan hasil pembakaran fosfor bukan pada ledakannya
c) Pembakaran fosfor di udara
berlangsung sangat eksotermis yaitu menghasilkan suhu sekitar 800°C. Suhu yang
tinggi inilah yang akan merusak jaringan tubuh seperti luka bakar ketika
mengenai organ-organ tubuh. Sedangkan
hasil pembakaran fosfor putih yaitu berupa P2O5 dalam
bentuk asap. Asap yang dihasilkan sangat berbahaya karena selain beracun asap
inipun bersifat korosif atau dapat pula bereaksi dengan organ-organ tubuh
manusia. Oleh sebab itu jika fosfor ditembakan atau yang digunakan sebagai bom
ketika terbakar akan merusak sebagian besar jaringan tubuh. Misalnya jika
mengenai mata maka akan menyebabkan kebutaan, jika dihirup akan merusak
kerongkongan bahkan paru-paru jika dalam jumlah yang lebih banyak, jika
mengenai kulit maka akan menyebabkan luka bakar dan akan lebih parah lagi jika
terkena dalam jumlah banyak.
d) Biji fosfat mentah mengandung 2 –
4 % F. Sewaktu bijih fosfat diubah menjadi fosfat yang larut dalam air,
fluorida dilepas ke udara sehingga menyebabkan rusaknya tanaman dan keracunan
pada ternak. Proses juga menghasilkan limbah fosfogipsum putih yang bersifat
radioaktif karena bijih fosfat mengandung uranium dari produk peluruhnya.
e) Pemanfaatan unsur P pada detergen
dan pupuk telah menyebabkan eutrofikasi, yakni suburnya tanaman air
fitoplankton. Hal ini menyebabkan kadar dalam air berkurang,
sehingga organisme air lainnya akan mati.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fosfor adalah unsur nonlogam, dalam tabel periodik
terletak pada golongan VA dan periode ketiga. Atom unsur fosfor mempunyai 15
elektron dengan konfigurasi elektron (Ne) 3s23p3.Secara
umum, sifat fisika fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki
bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Dan
sifat kimianya ada yang bersifat reaktif/tidak reaktif, mudah terbakar, dan
beracun.
Fosfor dapat besenyawa dengan logam aktif, seperti
alkali dan alkali tanah, membentuk senyawa ion. Fosfor dapat pula bersenyawa
dengan oksigen. Senyawa fosfor dengan oksigen yang terpenting adalah oksida
fosfor, asam fosfat, asam polifosfat dan asam fosfit.
B. Saran
Hati- hati dalam membakar Fosfor dengan suhu yang
tinggi karena dapat menghasilkan asap yang bersifat korosif dan akhirnya dapat
merusak jaringan tubuh. Disarankan memanfaatkan fosfor sebaik mungkin dan
tidak menyalah gunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory , Irfan.1987.Penuntun Pelajaran Kimia.
Bandung: Ganesha Exact.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta :
Kanisius.
Harris, D. 2007. Ensiklopedi Unsur-Unsur Kimia.
Jakarta:Kawan Pustaka.
Hutagalung, Horas P, Deddy Setiapermana, dan Hadi
Riyono. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen,
dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Sairo, Taro. 1996. Muki Kagaku,terj. Ismunandar. Tokyo: Iwanami Shoten Publisher.
Sanusi, Harpasis. 2006. KIMIA LAUT Proses Fisik Kimia dan Interaksinya dengan Lingkungan.
Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan.
Sunardi. 2008. Kimia Bilingual untuk SMA. Bandung:Yrama
Widya.
http:/anorganik/fosfat.html